Tuesday, May 20, 2014

PENGENALAN STEPPING MOTOR



Pengenalan “Stepping Motor”

 “Stepping motor” dikenal juga sebagai “Pulse motor” atau “Step motor” atau “Stepper”, pada mulanya berasal dari Inggris dan selanjutnya dikembangkan di Amerika, komponen ini digunakan sebagai pengendali jarak jauh (“remote control”) oleh angkatan laut Inggris pada tahun 1930 dan sebagai bagian pada alat navigasi pada perang dunia ke dua oleh Jepang dan Amerika. Pada tahun-tahun selanjutnya, komponen ini digunakan juga sebagai penggerak yang merubah sistem pengendalian rumit menjadi lebih sederhana dengan densitas tinggi, dan penggunaannya dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Stepping motor memiliki beberapa keunggulan-keunggulan sebagai berikut:
1.  Mudah dikendalikan dengan putaran singkron yang hanya tergantung pada denyut yang diterima.

2.  Memiliki sudut yang tepat pada setiap langkah tanpa adanya akumulasi kesalahan sudut.

3.  Memiliki respon memulai dan berhenti yang baik pada saat digunakan, dan dapat digunakan sebagai servomotor. 

4.  Putaran singkron pada kecepatan yang sangat rendah dapat dicapai selagi “Carriage” dihubungkan langsung pada shaft stepping motor.

5.  Memiliki ketahanan yang tinggi karena masa pengoperasiannya tergantung pada ketahanan “Bearing” dan tidak pada bagian yang menempel semisal sikat atau “Brush”.

6.  Berbagai macam sudut dapat dicapai tergantung dari tipe motor.

7.  Memiliki torsi menahan di posisi yang di-inginkan pada saat motor dalam keadaan diam.

8.  Tidak terdapat sisa arus yang mengalir meskipun putaran terhalang oleh kelebihan beban.

9.  Kecepatan putaran tidak dipengaruhi oleh pergantian beban. karenanya kecepatan dapat selalu terjaga secara simultan dengan denyut masuk

Dengan keunggulan-keunggulan diatas, saat ini stepping motor semakin luas digunakan dalam bermacam bentuk penggunaan seperti pada “Head driver” yang digunakan untuk FDD, CD, CD-ROM, DVD dsb, juga pada “Lense driver” yang digunakan untuk DSC, DVD dsb .


Jenis-jenis “Stepping Motor”

Pada umumnya stepping motor dapat diklasifikasikan secara luas menjadi 3 jenis yaitu, jenis VR (Variable reluctance), jenis PM (Permanent magnet), jenis HB (Hybrid)

1.        Stepping Motor jenis VR
Jenis VR adalah motor paling awal yang diklasifikasikan berdasarkan teori torsi yang dibangun pada stepping motor yaitu, dengan cara mengganti ketahanan magnetik secara berulang-ulang berdasarkan posisi rotornya dalam rangkaian magnetik yang terbentuk antara lekukan “gear” rotor dan stator pemicu, dimana fase stator yang dipicu akan membuat gigi stator menarik gigi rotor yang paling terdekat.



 







                                       Gambar 1. Struktur dan teori pengendalian type VR



2.        Stepping motor tipe PM
Jenis PM merujuk pada motor dengan rotor terbuat dari magnet permanen, gambar 2 adalah motor jenis PM yang paling awal. Jika terminal yang di-indikasi dengan huruf C pada masing-masing fase dihubungkan ke terminal “Common” dan terminal (+) power supply, dan fase pemicu dinyalakan secara berurutan 1, 2, 3 dan 4, maka rotor akan berputar searah jarum jam (Clockwise). Berdasarkan teori ini, jumlah gigi yang terdapat pada stator dapat ditambah dengan cara mengurangi sudut langkahnya lebih lanjut, bagaimanapun, stepping motor ini masih memiliki keterbatasan.

     
                            Gambar 2. Struktur dan teori pengendalian motor jenis PM


2-1   Struktur bentuk kutub cakar pada stepping motor jenis PM
Beberapa stepping motor jenis PM mengadopsi bentuk kutub cakar sebagai induktor. Bentuk ini telah memberikan banyak sumbangan pada produktifitas dan biaya, dan bentuk ini juga telah menjadi acuan utama pada stepping motor saat ini. (Lihat appendik 1)

                                   Gambar 3. Stepping motor dengan bentuk kutub cakar
 
Gambar 3 menunjukan tipikal bentuk kutub cakar pada stepping motor. Struktur terdiri dari 2 fase, dimana arus yang mengalir melewati akan gulungan yang berbentuk cincin dan membentuk medan magnet vertikal melewati shaft pada bentuk kutub cakar tersebut. Medan magnetik ini akan menentukan kutub magnet berdasarkan arah aliran arus. Dengan mengendalikan arah arus, kutub magnet (pada core) akan menarik magnet yang telah dimagnetasi dan selanjutnya membentuk mekanisme melangkah maju (Lihat appendik 2)

                                                 
3.        Stepping motor jenis “Hybrid”
Stepping motor jenis hybrid adalah motor yang digunakan untuk mendapatkan sudut kecil dengan torsi tinggi, Diameter luar rotor dan diameter dalam stator dipotong dengan sejumlah gigi yang banyak, rotor yang digunakan terbuat dari permanen magnet dan memiliki perangkat seperti pada jenis PM dan VR.

Metode pengendalian “Stepping motor”

1.        Komposisi rangkaian pengendali

Stepping motor tidak dapat dijalankan sendiri dengan arus normal AC atau DC, sehingga diperlukan alat untuk mengedalikan dan menjalankan motor tersebut. Dalam penggunaan stepping motor, cara pengendalian motor yang effektif dalam sistem adalah sama pentingnya dengan pemilihan jenis motor. Gambar 4 mengilustrasikan diagram blok mengenai dasar alat pengendalian stepping motor yaitu sebagai berikut:
Unit pengendali stepping motor secara luas dibagi menjadi 3 bagian yaitu, bagian signal masuk, bagian rangkaian amplikasi pendistribusian dan bagian pemasok tenaga.


 







Gambar 4. Komposisi rangkaian pengendali

(a)          Bagian signal masuk
Adalah rangkaian yang menghasilkan denyut, dimana kecepatan dan perubahan perputaran stepping motor dikendalikan dan dijalankan sesuai dengan signal ini.

(b)          Bagian rangkaian amplikasi pendistribusian
Ini adalah rangkaian pengendali stepping mootor yang terdiri dari rangkaian pendistribusian yang akan mendistribusikan tenaga/arus DC ke masing masing fase pada motor, sesuai dengan waktu denyut dari signal masuk dan rangkaian amflikasi. Rangkaian pendistribusian ini dijalankan oleh satu IC. Unit amplikasi terbuat dari power transistor dan dioda atau kondensor yang akan menyerap gelombang voltase ketika melakukan pemindahan.

(c)         Bagian pemasok tenaga
Ini adalah sumber kendali pada motor yang dijalankan dengan arus DC atau rangkaian arus pemangkas gelombang.. Rangkaian arus ....telah berjasa dalam hal kemampuan fungsi pada kecepatan tinggi dan effesiensi sumber tenaga
2.            Cara pemicu
(a)          Cara pemicuan satu fase
Adalah cara dimana pemicuan selalu dilaksanakan dengan satu fase ketika melakukan urutan pemindahan. Keberadaan pemicuan akan berubah setiap waktu seperti pada gambar. Pengujian harus dilaksanakan terhadap penanganan pada saat menggunakan motor ini karena, pemicuan satu fase akan menimbulkan out of step (Putaran menjadi tidak beraturan) akibat efek penimbunan begitu lama.

(b)          Cara pemicuan dua fase
Adalah cara dimana pemicuan selalu dilaksanakan dengan dua fase. Karena penggunaan flux yang tinggi pada coil dan core, cara ini umumnya diadopsi secara luas karena tingkat effesiensi yang tinggi dan kinerja yang baik dibandingkan cara pemicuan satu fase dalam hal karakteristik penimbunan.

(c)         Cara pemicuan 1-2 fase
Adalah cara dimana pemicuan satu fase dan dua fase dilakukan secara bergantian. Untuk pemicuan 1-2 fase, hasil sudut perputaran untuk masing masing denyut yang diberikan adalah setengah dari pemicuan satu fase dan pemicuan dua fase. Dengan cara ini, selain menyebabkan sudut langkah menjadi lebih kecil, putaran yang tidak beraturan pada saat diberikan denyut berketerusan akan menjadi kecil, yang pada akhirnya getaran yang ditimbulkan pada motor menjadi kecil juga.

(d)          Cara pengendalian langkah mikro / “Micro-Step”
Adalah cara pengendalian dimana arus pemicuan yang berhubungan pada motor akan berubah sesuai dengan gelombang Sin (Sinus) sehingga penempatan dapat dicapai meskipun dalam wilayah tengah sudut langkah dasar, hal ini lebih baik dibandingkan dengan gelombang kotak seperti yang diterangkan pada cara-cara sebelumnya karena, putaran tidak beraturan dapat dihilangkan dan hanya akan menghasilkan getaran kecil saja.


 






                                   Gambar 5. Urutan pemicuan sesuai cara pemicuan





3.            Cara pengendalian
(a)          Pengendalian Uni-polar
Nama Uni-polar diberikan karena arus yang mengalir pada masing masing gulungan selalu pada arah yang tetap, dan karenanya medan magnetik yang terbentuk dalam gulungan tersebut memiliki kutub yang sama.. Pada Uni-polar, dua wire terpisah digulungkan pada kutub stator yang sama (penggulungan “bifilar”) untuk membagi fase menjadi dua, dan untuk membalik polaritas maka aliran arus dalam gulungan tersebut akan berbeda.


 

 



                            Gambar 6. Diagram rangkaian pengendalian Uni-polar

(b)          Pengendalian Bi-polar
Bi-polar merujuk pada arus yang mengalir kedalam gulungan yang sama saat membalik arah ketika terjadi perubahan arah pemicuan. Karena arus akan mengalir pada gulungan yang sama seperti pada saat membalik, penggulungan menjadi lebih sederhana dan penggunan gulungan akan menjadi effektif, tetapi komposisi rangkaian pengendali akan menjadi lebih rumit. Dalam hal karakteristik, jumlah gulungan pada masing-masing fase akan lebih  banyak dibandingkan dengan Uni-polar, putaran arus atau “Ampere-turn” yang berhubungan dengan torsi akan meningkat, dan torsi akan menjadi lebih tinggi dengan input yang sama. Bagaimanapun, jika jumlah gulungan meningkat terlalu banyak, induksi gulungan menjadi lebih tinggi dan akan membuat lambat pada arus “Start-up” yang hal ini tidak cocok pada karakteristik berkecepatan tinggi. Untuk mengkompensasi hal ini maka pemutus arus atau “current chopper” harus juga digunakan.


 




  
                             Gambar 7. Diagram rangkaian pengendalian Bi-polar

Karakteristik “Stepping Motor”

Karakteristik umum pada stepping motor adalah sebagai berikut:
(a)          Pull In Torque
Maksimum torsi yang terjadi ketika motor mulai berputar secara simultan sesuai frekwensi input yang diberikan
(b)          Maximum Starting Frequency
Frekwensi maksimum dimana motor dapat memulai berputar dan berhenti secara simultan dengan signal kecepatan tetap dalam kondisi tanpa beban.
(c)         Pull Out Torque
Maksimum torsi yang terjadi pada motor secara simultan diluar batas wilayah “starting” pada saat kecepatan atau torsi dinaikan secara bertahap.
(d)          Maximum Response Frequency
Frekwensi maksimum dimana motor dapat merespon secara simultan ketika frekwensi signal masuk dinaikan secara bertahap dalam kondisi tanpa beban.
(e)         Holding Torque
Torsi maksimum yang terjadi ketika ada perubahan posisi sudut dengan cara memberikan torsi dari luar pada “out-put shaft” pada saat motor dalam kondisi pemicuan
(f)           Detent Torque
Torsi maksimum yang terjadi pada saat ada perubahan posisi sudut dengan memberikan torsi dari luar pada “out-put shaft” pada saat motor dalam kondisi tanpa pemicuan
(g)    Starting Region
Wiilayah dimana motor dapat mulai berputar dan berhenti secara simultan mengikuti kecepatan tetap dari signal masuk ketika diberikan torsi dalam hubungan antara torsi dan kecepatan.
(h)    Slew Region
Wilayah dimana perputaran sinkron motor pada wilayah “starting” dapat merespon secara simultan lebih jauh di luar batas wilayah ini ketika kecepatan atau torsi secara bertahap dinaikan
(i)     Angular Accuracy
Adalah karakteristik yang menunjukan keakuratan sudut perputaran stepping motor. Akurasi sudut ditunjukan dalam 2 cara, pertama kesalahan sudut pada saat berhenti dan kesalahan sudut langkah. Pada umumnya, akurasi sudut bermakna kesalahan sudut stepping motor berdasarkan kesalahan sudut pada saat berhenti.
(Kesalahan sudut pada saat berhenti) – Menunjukan keakurasian shaft motor dapat diposisikan dalam jangkauan 360° (satu revolusi) ketika motor mulai berputar mengikuti cara pemicuan yang diberikan
(Kesalahan sudut langkah) - Bermakna perbedaan sudut antara putaran sudut dan perhitungan sudut langkah secara teori setiap kali shaft motor bergerak melangkah mengikuti cara pemicuan yang diberikan. Hal ini menunjukan perbedaan sudut maksimum untuk motor dapat berputar langkah demi langkah pada jangkauan 360°. 



















                





No comments:

Post a Comment

Bagaimana Mengetahui Penggunaan statistik Quality Control

Jika Anda seorang mahasiswa statistik maka Anda akan menemukan konsep pengendalian kualitas statistik . Untuk memahami keserius...